Sebagai
masyarakat yang kehidupannya tidak terlepas dari kegiatan perekonomian, tentu
bank sebagai lembaga keuangan sangatlah berperan penting. Dalam melakukan semua
kegiatan perekonomian tersebut, masyarakat akan lebih memilih untuk
melakukannya di dalam lembaga keuangan (bank) yang sehat sehingga bank tersebut
dapat lebih menjamin segala bentuk transaksi atau kegiatan perekonomian
masyarakat sebagai nasbahnya. Untuk mengetahui apakah bank berada dalam kondisi
yang sehat atau tidak sehat dapat dinilai melalui system penilaian tingkat
kesehatan bank.
Tingkat
kesehatan bank adalah hasil penilain kualitatif atas berbagai aspek yang
berpengaruh terhadap kondisi atau kinerja suatu bank melalui penilaian
kuantitatif dan atau penilaian kualitatif terhadap factor-faktor permodalan,
kualitaa asset, manajemen, rentabilitas, dan liuiditas. Faktor-faktor yang
mempengaruhi tingkat kesehatan bank tersebut lebih dikenal dengan nama CAMEL
(Capital, Assets. Management, Earning, and Luquidity).
Penelitian
ini bertujuan untuk menganalisis dan mengevaluasi kinerja dari PT. Bank
Pembangunan Daerah Sumatera Selatan dan PT. Bank Pembangunan Daerah Lampung
dengan menggunakan pendekatan atau analisis CAMEL periode 2003-2006.
Skripsi
ini menggunakan data sekunder yang diperoleh langsung dari masing-masing bank.
Data diperoleh tersebut berupa neraca, laporan rugi laba, laporan Aktiva
Tertimbang Menurut Risiko (ATMR), serta data sekunder eksteranal lainnya.
Hasil
penelitian menunjukkan bahwa selama periode tahun 2003-2006 kinerja keuangan
pada PT. Bank Pembangunan Daerah Sumatera Selatan. Hal tersebut dapat dilihat
melalui angka rata-rata jumlah scorenya. Angka tersebut menggambarkan bagaimana
rata-rata kinerja bank yang bersangkutan terutama kinerja yang berkaitan dengan
tingkat kesehatannya atau dengan kata lain, angka tersebut akan mencerminkan
sehat atau tidak sehatnya suatu bank sesuai dengan tingkat yang telah mencerminkan
sehat atau tidak sehatnya suatu bank sesuai dengan tingkat yang telah
ditetapkan oleh BI. Selama periode 2003-2006, rata-rata jumlah score terbesar
diraih oleh Bank Lampung sebesar 93,2 sedangkan pada Bank Sumsel hanya sebesar
91,43. Maka, bank yang lebih potensial untuk dikatakan sehat adalah Bank
Lampung.
Sehungungan
dengan hal tersebut penulis menyarankan agar manajemen Bank Sumsel harus segera
melakukan suatu tindakan strategi untuk memperbaiki kinerja ban di masa yang
akan datang.
No comments:
Post a Comment