Analisis Komparatif Camel PT. Bank Pembangunan Daerah Sumatera Selatan dan PT. Bank Pembangunan Daerah Lampung Oleh Agnes Carolina Damanik

Sebagai masyarakat yang kehidupannya tidak terlepas dari kegiatan perekonomian, tentu bank sebagai lembaga keuangan sangatlah berperan penting. Dalam melakukan semua kegiatan perekonomian tersebut, masyarakat akan lebih memilih untuk melakukannya di dalam lembaga keuangan (bank) yang sehat sehingga bank tersebut dapat lebih menjamin segala bentuk transaksi atau kegiatan perekonomian masyarakat sebagai nasbahnya. Untuk mengetahui apakah bank berada dalam kondisi yang sehat atau tidak sehat dapat dinilai melalui system penilaian tingkat kesehatan bank.
Tingkat kesehatan bank adalah hasil penilain kualitatif atas berbagai aspek yang berpengaruh terhadap kondisi atau kinerja suatu bank melalui penilaian kuantitatif dan atau penilaian kualitatif terhadap factor-faktor permodalan, kualitaa asset, manajemen, rentabilitas, dan liuiditas. Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kesehatan bank tersebut lebih dikenal dengan nama CAMEL (Capital, Assets. Management, Earning, and Luquidity).
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengevaluasi kinerja dari PT. Bank Pembangunan Daerah Sumatera Selatan dan PT. Bank Pembangunan Daerah Lampung dengan menggunakan pendekatan atau analisis CAMEL periode 2003-2006.
Skripsi ini menggunakan data sekunder yang diperoleh langsung dari masing-masing bank. Data diperoleh tersebut berupa neraca, laporan rugi laba, laporan Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR), serta data sekunder eksteranal lainnya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa selama periode tahun 2003-2006 kinerja keuangan pada PT. Bank Pembangunan Daerah Sumatera Selatan. Hal tersebut dapat dilihat melalui angka rata-rata jumlah scorenya. Angka tersebut menggambarkan bagaimana rata-rata kinerja bank yang bersangkutan terutama kinerja yang berkaitan dengan tingkat kesehatannya atau dengan kata lain, angka tersebut akan mencerminkan sehat atau tidak sehatnya suatu bank sesuai dengan tingkat yang telah mencerminkan sehat atau tidak sehatnya suatu bank sesuai dengan tingkat yang telah ditetapkan oleh BI. Selama periode 2003-2006, rata-rata jumlah score terbesar diraih oleh Bank Lampung sebesar 93,2 sedangkan pada Bank Sumsel hanya sebesar 91,43. Maka, bank yang lebih potensial untuk dikatakan sehat adalah Bank Lampung.
    Sehungungan dengan hal tersebut penulis menyarankan agar manajemen Bank Sumsel harus segera melakukan suatu tindakan strategi untuk memperbaiki kinerja ban di masa yang akan datang.

Nomor Klasifikasi : 658.151 07    Dam    a    2007..

No comments:

Post a Comment