Nomor Klasifikasi : 658.515 07 Kes a 2007
Penilian kinerja merupakah hal yang esensial bagi perusahaan. Setiap perusahaan yang ingin terus maju membutuhkan pengukuran atas kinerja mereka selama suatu periode. Dewasa ini pengukuran kinerja secara financial tidaklah cukup mencerminkan kinerja organisasi sesungguhnya, sehingga dikembangkan suatu konsep Balanced Scorecard. Balanced Scorecard diperkanalkan pertama kali oleh Robert S. Kaplan dan David P. Norton. Balanced Scorcard telah diuji dan tidak hanya mampu mengukur kinerja perusahaan, tetapi juga mampu memberikan perencanaan strategis untuk melakukan pengukuan kinerja secara lebih komprehensif dan akurat.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui mengenai bagaimana penerapan Balanced Scorecard pada PT. Kereta Api (Persero) Divisi Regional III Sumsel sebagai alternative pengukuran kinerja mereka. Balanced Scorecard terdiri dari empat perspektif, yaitu: Perspektif Keuangan, Perspektif Pelanggan, Perspektif Proses Bisnis Internal, dan Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan. Karena luasnya cakupan Balanced Scorecard itu sendri, maka peneliti membatasi penelitian pada perspektif pembelajaran dan pertumbuhan. Unsur-unsur dari Perpspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan adalah: Kepuasan Karyawan, Retensi pekerja, dan produktivitas pekerja.
Hasil penelitian melalui penyebaran kuesioner menunjukkan bahwa terdapat beberapa hal dimana tingkat kepuasan karyawan masih tergolong rendah. Tingkat kepuasan karyawan yang rendah, secara tidak langsung akan mempengaruhi kinerja mereka (karyawan) yang akhirnya juga akan mempengaruhi kinerja perusahaan. Dengan mengolah data primer dari perusahaan, dapat diketahui bahwa retensi pekerja yang diukur dengan Labour Turn Over tergolong tinggi. Hal ini menunjukkan banyaknya karyawan yang keluar dari perusahaan. Dan produktivitas pekerja itu sendiri mengalami kenaikan dan penurunan dari tahun 2002 sampai 2007.
Kata Kunci: Kinerja, Balanced Scorecard, Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan
Penilian kinerja merupakah hal yang esensial bagi perusahaan. Setiap perusahaan yang ingin terus maju membutuhkan pengukuran atas kinerja mereka selama suatu periode. Dewasa ini pengukuran kinerja secara financial tidaklah cukup mencerminkan kinerja organisasi sesungguhnya, sehingga dikembangkan suatu konsep Balanced Scorecard. Balanced Scorecard diperkanalkan pertama kali oleh Robert S. Kaplan dan David P. Norton. Balanced Scorcard telah diuji dan tidak hanya mampu mengukur kinerja perusahaan, tetapi juga mampu memberikan perencanaan strategis untuk melakukan pengukuan kinerja secara lebih komprehensif dan akurat.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui mengenai bagaimana penerapan Balanced Scorecard pada PT. Kereta Api (Persero) Divisi Regional III Sumsel sebagai alternative pengukuran kinerja mereka. Balanced Scorecard terdiri dari empat perspektif, yaitu: Perspektif Keuangan, Perspektif Pelanggan, Perspektif Proses Bisnis Internal, dan Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan. Karena luasnya cakupan Balanced Scorecard itu sendri, maka peneliti membatasi penelitian pada perspektif pembelajaran dan pertumbuhan. Unsur-unsur dari Perpspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan adalah: Kepuasan Karyawan, Retensi pekerja, dan produktivitas pekerja.
Hasil penelitian melalui penyebaran kuesioner menunjukkan bahwa terdapat beberapa hal dimana tingkat kepuasan karyawan masih tergolong rendah. Tingkat kepuasan karyawan yang rendah, secara tidak langsung akan mempengaruhi kinerja mereka (karyawan) yang akhirnya juga akan mempengaruhi kinerja perusahaan. Dengan mengolah data primer dari perusahaan, dapat diketahui bahwa retensi pekerja yang diukur dengan Labour Turn Over tergolong tinggi. Hal ini menunjukkan banyaknya karyawan yang keluar dari perusahaan. Dan produktivitas pekerja itu sendiri mengalami kenaikan dan penurunan dari tahun 2002 sampai 2007.
Kata Kunci: Kinerja, Balanced Scorecard, Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan
No comments:
Post a Comment